Kamu tidak perlu merasa was-was. Tapi kamu perlu mempertanyakan siapa dirimu dan untuk siapa kamu hidup. Pertama, jika ada keluarga dan tetanggamu yang sedang hamil, kunjungilah. Kamu bisa melihat perut sang ibu dan kemudian mengusapnya.
Bentuk perut itu buncit, dan membulat besar. Kulit perut
tertarik mengencang. Pada keadaan tertentu bayi dalam perut apalagi jika usia
kandungannya sudah mencapai sembilan bulan, akan terus bergerak. Kadang-kadang
sang ibu akan tersentak jika si bayi dalam perut itu menendang, dan menyikut.
Bayi dalam perut itu juga bahkan bisa bersin, kenyang, dan mengantuk. Seperti
anak kecil yang sudah lahir. Ya, tepat seperti kamu dan saya.
Jika bayinya ada dalam perut, apakah bercampur dengan
makanan si ibu? Itu pertanyaan yang bagus. Tapi jawaban untuk hal itu, adalah
tidak. Bayi itu tempatnya di rahim. Makanan dari si ibu tempatnya di lambung.
Dalam perut ada banyak tempat yang menawan. Jika melihatnya secara anatomi,
maka itu tempat membingungkan juga. Ada usus yang menjadi jalur makanan masuk
ke lambung. Setelah makanan itu dicerna, atau dihancurkan dengan cairan lambung
di dalamnnya, protein, vitamin, serta zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh akan
diserap. Dialirkan melalui darah ke jantung. Sementara ampas makanan, akan
terbuang melalui dubur. Ini lah yang kemudian menjadi kotoran, ketika kamu
berak.
Sementara rahim itu menyerupai kantong plastik tipis, tapi sangat
kokoh. Susah robek meski si bayi banyak bergerak. Rahim ini, saat sudah diisi
oleh bayi akan ikut mengembang. Dan bisa saja saling bersisihan dengan lambung.
Tapi kamu harus ingat, proses terbentuknya bayi dalam rahim, pelan-pelan akan
membentuk struktur tulang, kulit, hingga mirip manusia. Di rahim, akan
terbentuk jatung, kepala, otak, lambung, dubur, kelamin, tangan, kaki, mata,
telinga, ini tempat semua bermula. Titik awal kamu dan saya.
Rahim itu, bentuknya lucu. Kalau pernah melihat gambarnya,
itu seperti bulatan lonjong. Tempatnya di bagian dalam pangkal vagina. Jadi
hanya perempuan yang punya rahim, laki-laki tidak memilikinya. Dalam rahim, ada
plasenta. Ini lah yang yang membungkus bayi, dipenuhi air. Jadi si bayi, dalam
rahim seperti berenang yang membuatnya begitu dinamis. Jika ibunya, tidur
miring, maka bayi akan mencari sendiri posisi nyamannnya. Begitu pula bahkan
ketika si ibu berdiri.
Ketika bayi itu dilahirkan, apakah melalui persalinan
normal, dan caesar (melalui operasi),
bayi itu begitu licin. Jika persalinanya normal, kepala bayi inilah yang
pertama keluar melalui mulut rahim dan ditarik bidan atau pula dukun beranak
melalui vagina si ibu.
Bayi-bayi ini, akan keluar dengan tali pusar yang
menghubungkannya dengan plasenta. Tali plasenta itulah yang dalam rahim selama
sembilan bulan menjadi jembatan saluran makanan atau asupan gizi yang
didapatkannya melalui sang ibu.
Jadi selama masa kehamilan, sang ibu harus mengkonsumsi
makanan sehat, selain untuk kesehatan dirinya, juga untuk memberi nutrisi pada
sang calon bayi. Sebentar, apakah kamu berpikir seperti benalu? Tanaman yang
menggantung pada tanaman lain, lalu menguras nutrisi sang inang? Tentu saja
tidak.
Bayi dalam kandungan, tidak menghisap nutrisi si ibu,
melainkan berbagi bersama. Jika sang ibu, tidak mengkonsumsi makanan sehat,
maka bayi dalam kandungan akan bertumbuh kurang maksimal. Bahkan ada banyak
kejadian, bayi dalam kandungan bisa mati, tak sempat dilahirkan.
Semu orang bermula dari gumpalan darah, lalu membesar
membentuk bagian per bagian, kemudian lahir dengan sempurna. Pada tahap ini, apakah
kamu dan aku sepakat, bahwa kita benar-benar dalam satu proses yang sama?
Coba kau ingat, dan tanyakan pada orang tuamu, bagaimana
kamu dulu dilahirkan. Lalu tanyakan pada orang tuamu, bagaimana dia dilahirkan
dulu, lalu jika nenek dan kakekmu masih hidup tanyakan juga pada mereka. Dan
semakin kau mencari ke bagian awal pohon keluargamu, maka kau tidak akan
menemukan sedikit pun perbedaan.
Apakah kamu masih ingat mengenai leluhur kita yang hidup
dalam gua? Orang tua mereka pun hamil dan melahirkan. Kemungkinan, kamu dan
saya, memiliki bagian DNA dari mereka. Kita adalah bagian dari manusia yang
lebih awal hidup dalam gua.
Yeahhh, kita adalah manusia gua. Kau bisa bersorak mengenai
itu.
Menjadi bagian manusia masa lalu, adalah hal yang
menyenangkan. Bukankah saya sudah mengajakmu berkenalan dengan teknologi mereka
yang mengagumkan. Mata panah, alat batu, bentukan rumah, ceruk gua, hingga
lukisan dinding yang menawan. Membuat semua itu tentu saja dibutuhkan ketekunan
dan kecerdasan.
Leluhur kita bukanlah bangsa primitif yang selama ini orang
menyamakannya sebagai terbelakang. Ketinggalan zaman. Tidak menggunakan
pakaian, dan tidak berbudaya. Kamu dan saya, harus membusungkan dada, kita
adalah mahluk penghuni bumi yang terus menerus belajar. Terus menerus mencari
hal baru.
Tapi, kelak jika kamu mulai mengenal semua itu, maka semua
harus dilakukan dengan bijaksana. Sama seperti itu para leluhur kita,
mengajarkan nenek dan kakek kita, mengkonsumsi makanan yang sehat untuk
menumbuhkan generasinya.
Kamu dan saya, akan terus belajar melihat dunia.
Kemudian, kelak akan mati, lalu digantikan generasi baru. Kamu dan saya akan
meninggalkan jejak kebudayaan, yang akan dipelajari manusia selanjutnya.
Inilah, kenapa kita tak pernah memikirkan hari ini, melainkan bekerja untuk
keadaan yang lebih baik. Akhirnya, kamu dan saya dilahirkan untuk menjadi
jembatan pengetahuan manusia selanjutnya.
x
0 comments:
Posting Komentar